Alat Keamanan dan Perlengkapan Safety Terpercaya

Safety Helmet Tidak Layak Pakai? Segera Ganti!

Safety Helmet Tidak Layak Pakai? Segera Ganti!
Bagikan
11
0

Safety helmet adalah Alat Pelindung Diri (APD) yang penting untuk melindungi kepala dari bahaya benturan, benda jatuh, atau sengatan listrik. Standar OSHA 29 CFR 1910.135 menyatakan bahwa “pekerja yang bekerja di area dengan risiko cedera kepala akibat benturan, jatuh benda, sengatan listrik, dan luka bakar harus dilindungi oleh safety helmet“. Namun, safety helmet memiliki masa pakai yang terbatas. Safety helmet tidak layak pakai harus segera diganti. Berdasarkan standar ANSI Z89.1-2014 dan CSA Z94.1-2015, safety helmet memiliki masa pakai maksimum 5 tahun. Namun, pabrikan safety helmet biasanya memiliki rekomendasi masa pakai yang lebih singkat, yaitu sekitar 3 – 4 tahun. Artikel ini akan membahas tanda – tanda, penyebab kerusakan, gangguan kesehatan, dan kerugian akibat penggunaan safety helmet tidak layak pakai:

Tanda – tanda safety helmet sudah tidak layak pakai

Safety Helmet Tidak Layak Pakai? Segera Ganti!

Gambar 1. Safety Helmet Tidak Layak Pakai

 

  • Cangkang safety helmet yang retak, penyok, atau terdapat lubang tidak dapat melindungi kepala dengan baik dari benturan.
  • Tali pengikat suspensi berfungsi untuk menahan safety helmet agar tetap berada di posisi yang tepat di kepala. Jika tali pengikat robek atau rusak, safety helmet dapat terlepas dari kepala saat terjadi benturan.
  • Warna cangkang memudar atau berubah dari warna aslinya, disertai permukaan cangkang yang berkapur atau rapuh dapat menunjukkan bahwa material cangkang sudah mengalami kerusakan dan tidak dapat melindungi kepala dengan baik.

Jika safety helmet mengalami salah satu tanda-tanda di atas, segera ganti dengan yang baru. Hal ini dikarenakan penggunaan safety helmet yang sudah tidak layak pakai dapat membahayakan penggunanya.

Penyebab kerusakan safety helmet

Selain masa pakai, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan safety helmet, antara lain:

  • Benturan adalah penyebab kerusakan safety helmet yang paling umum. Benturan dapat terjadi akibat jatuhnya benda dari atas, benturan dengan benda lain, atau benturan dengan permukaan keras. Benturan yang kuat dapat menyebabkan kerusakan pada cangkang atau tali pengikat suspensi safety helmet.
  • Tekanan yang tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan safety helmet. Tekanan yang tinggi dapat terjadi akibat jatuhnya benda berat, atau akibat tertimpa benda berat. Tekanan yang tinggi dapat menyebabkan cangkang safety helmet pecah atau retak.
  • Panas yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan material cangkang safety helmet. Panas yang tinggi dapat terjadi akibat paparan sinar matahari langsung, atau akibat paparan suhu ekstrem. Paparan panas yang tinggi dapat menyebabkan material cangkang safety helmet menjadi rapuh dan mudah pecah.
  • Bahan kimia yang dapat merusak safety helmet antara lain asam, alkali, dan bahan kimia korosif lainnya. Paparan bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan material cangkang safety helmet, sehingga cangkang menjadi rapuh dan mudah pecah.
Pengaruh penggunaan safety helmet tidak layak pakai

Penggunaan safety helmet yang sudah tidak layak pakai dapat menyebabkan beberapa hal berikut:

  • Safety helmet tidak dapat melindungi kepala dengan maksimal dari bahaya benturan, benda jatuh, atau sengatan listrik.
    Safety helmet yang sudah tidak layak pakai tidak akan dapat menyerap energi benturan dengan baik, sehingga dapat menyebabkan cedera kepala yang lebih parah.
    Contoh kasus:
    Seorang pekerja konstruksi sedang bekerja di atas ketinggian. Ia mengenakan safety helmet yang sudah tidak layak pakai. Tiba-tiba, sebuah benda berat jatuh dari atas dan mengenai kepalanya. Safety helmet yang dikenakannya tidak dapat melindungi kepalanya dengan maksimal, sehingga ia mengalami cedera kepala yang parah dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
  • Safety helmet dapat pecah atau rusak saat terjadi benturan, sehingga dapat melukai kepala penggunanya.
    Safety helmet yang sudah tidak layak pakai akan lebih mudah pecah atau rusak saat terjadi benturan. Hal ini dapat menyebabkan kepala penggunanya terluka lebih parah.
    Contoh kasus:
    Seorang pekerja industri sedang bekerja di area yang terdapat banyak benda yang dapat jatuh. Ia mengenakan safety helmet yang sudah tidak layak pakai. Tiba-tiba, sebuah benda berat jatuh dari atas dan mengenai kepalanya. Safety helmet yang dikenakannya pecah dan menyebabkan kepalanya terluka.
Gangguan kesehatan akibat penggunaan safety helmet tidak layak pakai

Penggunaan safety helmet yang sudah tidak layak pakai dapat meningkatkan risiko cedera kepala, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Kematian
    Cedera kepala yang serius dapat menyebabkan kematian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kematian langsung akibat cedera kepala dapat terjadi karena kerusakan otak yang parah, misalnya akibat benturan keras atau terkena benda tajam. Kematian tidak langsung akibat cedera kepala dapat terjadi karena komplikasi, misalnya infeksi atau perdarahan.
  • Kelumpuhan
    Cedera kepala dapat menyebabkan kelumpuhan, baik sebagian maupun seluruh tubuh. Kelumpuhan dapat terjadi akibat kerusakan saraf otak yang mengontrol pergerakan tubuh.
  • Gangguan saraf
    Cedera kepala dapat menyebabkan berbagai gangguan saraf, antara lain gangguan memori, gangguan kognitif, gangguan emosi, gangguan tidur, dan gangguan perilaku.
  • Gangguan penglihatan
    Cedera kepala dapat menyebabkan berbagai gangguan penglihatan, antara lain pandangan kabur, pandangan ganda, pandangan gelap, dan kehilangan penglihatan. Gangguan penglihatan dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada tingkat keparahan cedera kepala.
  • Gangguan pendengaran
    Cedera kepala dapat menyebabkan berbagai gangguan penglihatan, antara lain pandangan kabur, pandangan ganda, pandangan gelap, dan hilangnya penglihatan. Gangguan penglihatan dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada tingkat keparahan cedera kepala.

Gangguan-gangguan tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan safety helmet dengan benar dan layak pakai untuk melindungi kepala dari bahaya.

Kerugian akibat penggunaan safety helmet tidak layak pakai
  • Biaya perawatan medis untuk cedera kepala
    Cedera kepala dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang memerlukan perawatan medis. Perawatan medis untuk cedera kepala dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera. Cedera kepala ringan mungkin hanya memerlukan pemeriksaan dan observasi, sedangkan cedera kepala serius mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif. Biaya perawatan medis untuk cedera kepala dapat sangat mahal, bahkan dapat mencapai jutaan rupiah.
  • Sanksi pidana atau perdata pada perusahaan
    Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketanagakerjaan, perusahaan bertanggung jawab atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pekerjanya. Perusahaan harus menyediakan APD yang layak pakai dan memastikan pekerjanya menggunakannya dengan benar. Jika pekerja mengalami cedera kepala akibat penggunaan safety helmet tidak layak pakai, perusahaan dapat dikenakan sanksi pidana atau perdata.

Dengan mengetahui masa pakai, tanda-tanda, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan safety helmet, maka kita dapat menggunakan safety helmet dengan aman dan melindungi kepala dari bahaya. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, perusahaan bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pekerjanya. Perusahaan harus menyediakan APD yang layak pakai dan memastikan pekerjanya menggunakannya dengan benar. Jika pekerja mengalami cedera kepala akibat penggunaan safety helmet tidak layak pakai, perusahaan dapat dikenakan sanksi pidana atau perdata.

Baca Artikel Lainnya:

Hal Yang Harus Di Perhatikan Saat Memilih APD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya