Alat Keamanan dan Perlengkapan Safety Terpercaya

ANSI Menjadi Penentu Utama untuk Safety Helmet Anda!

ANSI Menjadi Penentu Utama untuk Safety Helmet Anda!
Bagikan
1
0

Pada tahun 1918, American National Standards Institute (ANSI) awalnya di dirikan sebagai American Engineering Standards Committee (AESC). AESC kemudian di tata ulang menjadi American Standards Association (ASA) pada tahun 1928. ASA di tata ulang kembali pada tahun 1966 menjadi United States of America Standards Institute (USASI). Akhirnya diubah menjadi bentuknya yang sekarang, yaitu American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1969. Berikut penjelasan mengapa ANSI menjadi penentu utama untuk safety helmet Anda.

ANSI memberikan akreditasi untuk standar yang di kembangkan oleh berbagai pihak, termasuk lembaga pengembang standar, instansi pemerintah, dan perusahaan. Standar ini memastikan konsistensi dalam karakteristik produk dan layanan, menjembatani perbedaan definisi dan pengujian. Selain mengatur standar, ANSI mengakreditasi organisasi yang menyelenggarakan sertifikasi produk dan personel sesuai dengan standar internasional, memastikan bahwa persyaratan global di patuhi. ANSI juga bekerja untuk menyelaraskan standar Amerika Serikat dengan standar internasional, memungkinkan produk-produk AS untuk di gunakan di seluruh dunia.

Pentingnya Standar pada Safety Helmet

Dalam berbagai industri, pekerja mengenakan safety helmet untuk melindungi diri mereka dari bahaya potensial. Standar OSHA 29 CFR 1910.135 menyatakan bahwa “pekerja yang bekerja di area dengan risiko cedera kepala akibat benturan, jatuh benda, sengatan listrik, dan luka bakar harus di lindungi oleh safety helmet“. Meskipun standar ini tidak merinci jenis safety helmet yang harus di gunakan, di haruskan helm tersebut memenuhi persyaratan dari ANSI Z89.1-2014 – Industrial Head Protection.

American National Standards Institute (ANSI): Safety Helmet Standard                     American National Standards Institute (ANSI): Safety Helmet Standard

Gambar 1. OSHA dan ANSI

Sebagai aturan umum, helm industri tidak hanya di rancang untuk menyerap dampak pukulan pada kepala, tetapi juga berfungsi sebagai isolator terhadap sengatan listrik, tahan air, tahan terhadap pembakaran yang lambat, serta melindungi kulit kepala, wajah, leher, dan bahu. ANSI Z89.1-2014 menguji dan mengklasifikasikan berbagai jenis safety helmet sesuai dengan penggunaannya. Helm yang sesuai dengan standar ini harus di identifikasi dengan tanda ANSI Z89.1-2014, kelas yang berlaku, dan rentang ukuran kepala yang cocok.

Insiden Cedera Kepala pada Pekerja

Meskipun standar tersebut memberikan perlindungan yang baik, insiden cedera otak traumatis masih terjadi. Menurut survei oleh Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), 84 persen dari pekerja yang mengalami cedera kepala tidak mengenakan pelindung kepala. Karena risiko cedera kepala yang tidak terduga, ANSI Z89.1-2014 membuat rekomendasi untuk memastikan keamanan tambahan dari penggunaan safety helmet. Helm yang di gunakan tidak boleh di modifikasi atau di gunakan secara terbalik tanpa pengujian dan penandaan yang benar. Modifikasi semacam itu dapat mengurangi keandalan helm dan mengganggu integritas alat pelindung diri. Terlebih lagi, paparan panas dalam durasi panjang juga dapat merusak safety helmet. Mempertahankan integritas safety helmet di tempat kerja sangat penting, dan mematuhi standar adalah kunci untuk keselamatan pekerja. Keselamatan di tempat kerja adalah prioritas utama, dan ini di mulai dengan melindungi organ yang sangat penting, yaitu otak manusia.

Standar ANSI Z89.1-2014

Standar ANSI Z89.1-2014 adalah aturan untuk safety helmet. Ini memperbarui persyaratan untuk safety helmet dengan mempertimbangkan teknologi baru dan kebutuhan pekerja. Standar ini juga mengkategorikan helm berdasarkan jenis perlindungan di tawarkan untuk membantu pekerja memilih yang sesuai dengan bahaya kerja mereka.
Revisi terbaru menambahkan beberapa hal penting:

  • Produsen helm harus membuktikan bahwa aksesori dan bagian pengganti tidak akan merusak helm.
  • Helm tidak harus di ganti setiap beberapa tahun, memberikan fleksibilitas.
  • Helm yang memberikan perlindungan lebih baik untuk pekerja di lingkungan panas juga diakui.

OSHA mengizinkan penggunaan helm sesuai dengan edisi ANSI sebelumnya atau helm non-ANSI jika mereka memberikan perlindungan yang sama atau lebih baik. Namun, jika pekerjaan memerlukan perlindungan sesuai dengan standar ANSI Z89.1-2014, helm versi lama mungkin tidak memadai. Safety helmet tidak boleh di gunakan di lingkungan yang memerlukan perlindungan sesuai dengan standar ANSI Z89.1-2014 karena fungsinya yang berbeda.

Tanda Terdaftar ANSI

Mengecek apakah suatu safety helmet sudah di setujui ANSI bisa di lakukan dengan mudah. Cukup melihat di dalam helm, terutama pada Bab 6: Petunjuk dan Penandaan. ANSI mensyaratkan adanya label atau penandaan permanen di helm bersertifikat, dan informasi kunci ini harus tersedia dalam huruf berukuran 0,06 inci (1,5 mm), tertera:

  • Nama produsen atau tanda identifikasi.
  • Tanggal pembuatan helm.
  • Standar ANSI yang berlaku (misalnya, Z89.1-2014).
  • Tipe helm ANSI (1 atau 2).
  • Kelas helm ANSI (G, E, atau C).
  • Kisaran ukuran kepala yang sesuai.
  • Penandaan yang menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan ANSI untuk setiap fitur helm opsional: “LT” untuk suhu rendah, “HT” untuk suhu tinggi, “HV” untuk visibilitas tinggi, dan dua anak panah melengkung yang membentuk lingkaran untuk pemakaian terbalik.

Jika tanda sertifikasi hilang atau tidak terbaca, di sarankan untuk segera mengganti helm. ANSI juga mewajibkan produsen menyediakan petunjuk penggunaan yang benar, penyesuaian ukuran dan pemasangan yang tepat, serta pedoman perawatan dan masa pakai. Perlu di ingat bahwa ANSI tidak mengharuskan produsen menentukan masa pakai dalam hitungan tahun, karena faktor seperti paparan sinar matahari yang berkepanjangan atau bahan kimia dapat memengaruhi perlindungan helm dari waktu ke waktu.

Pilihan Perlindungan

Ada dua jenis safety helmet dalam standar ANSI Z89.1-2014: Tipe 1 dan Tipe 2. “Tipe” dalam konteks ini bukanlah tentang gaya helm, melainkan mengacu pada sejauh mana helm dapat melindungi dari benturan dan penetrasi.

  • ANSI Tipe 1: adalah safety helmet yang dapat meredam benturan di bagian atas kepala atau mahkota. Meskipun tidak dapat melindungi sepenuhnya dari benturan atau penetrasi berat, helm Tipe 1 memberikan perlindungan yang baik dari perkakas atau benda kecil yang mungkin jatuh dari atas.
  • ANSI Tipe 2: Selain mengurangi dampak dari pukulan atas dan melindungi dari benturan depan, belakang, dan samping. Helm Tipe 2 penting ketika pekerja bekerja di sekitar peralatan yang dapat menghasilkan benturan horizontal yang berbahaya.

Selain itu, ANSI mengklasifikasikan safety helmet berdasarkan kemampuannya menahan sengatan listrik. Kelas listrik yang di gunakan sebelumnya adalah A, B, dan C, dengan B memberikan perlindungan tertinggi.

Safety helmet yang memenuhi persyaratan ANSI Z89.1-2014 harus menyertakan informasi penting di dalamnya. Ini mencakup nama produsen, sertifikasi “ANSI Z89.1-2014 – Industrial Head Protection” dan penunjukan kelas (A, B, atau C). Informasi ini membantu pekerja dan pengawas untuk memastikan bahwa helm yang di gunakan memenuhi standar yang ketat dan dapat di andalkan. Dengan begitu, Anda dapat yakin bahwa perlindungan kepala di tempat kerja terjamin sesuai dengan standar yang di tetapkan.

Kelas Safety Helmet

Saat ini sistem pelabelan lebih mudah di pahami untuk memilih helm yang sesuai:

  • Kelas G (General): Helm konstruksi serbaguna yang baik melindungi dari benturan, penetrasi, dan tegangan rendah. Tersertifikasi hingga 2.200 volt dan cocok untuk pekerjaan konstruksi umum.
  • Kelas E (Electrical): Dapat menahan hingga 20.000 volt dan memberikan perlindungan dari sengatan tegangan tinggi. Ideal untuk pekerjaan kelistrikan dengan risiko tegangan tinggi, serta memberikan perlindungan baik dari benturan dan penetrasi.
  • Kelas C (Conductive): Tidak di rancang untuk melindungi dari bahaya listrik. Meskipun memberikan perlindungan baik dari benturan dan penetrasi, topi ini hanya cocok untuk pekerja konstruksi tanpa risiko kontak dengan konduktor listrik. Bahan konduktifnya juga memungkinkan sirkulasi udara lebih baik.

Safety helmet Kelas E dari ANSI memberikan perlindungan dari sengatan tegangan tinggi kepada penggunanya. Untuk memastikan topi keras ini memenuhi standar, ANSI menetapkan persyaratan yang harus di ikuti, termasuk pengujian dalam kondisi suhu rendah dan tinggi, jarak pandang yang optimal, serta pemakaian yang benar (mengenakan helm dengan posisi yang tepat, tidak terbalik atau terbalik). Dengan mematuhi standar ini, sektor industri dapat yakin safety helmetnya akan melindungi dengan baik dalam berbagai kondisi kerja.

Pengujian Kinerja Safety Helmet

Penting untuk memastikan bahwa topi baja memberikan perlindungan yang kuat untuk kepala pekerja. ANSI memiliki persyaratan pengujian ketat yang harus di penuhi oleh semua jenis atau kelas topi baja sebelum di anggap memadai. Ini di atur dalam Bab 10: Metode Pengujian:

  • Kemudahan Terbakar (Flammability): Safety helmet harus mampu tahan terhadap kerusakan akibat api.
  • Transmisi Gaya (Force Transmission): Safety helmet harus dapat mengurangi dampak dari benda jatuh ke atas kepala, bahkan dalam suhu ekstrem, baik tinggi maupun rendah.
  • Perlindungan Penetrasi (Apex Penetration): Safety helmet harus mampu menahan penetrasi, bahkan dalam kondisi suhu ekstrem.
  • Insulasi listrik (Electrical insulation): Safety helmet harus mampu bertahan terhadap paparan listrik dalam jumlah tertentu tanpa terbakar, sambil membiarkan sedikit arus listrik merembes.
  • Safety helmet Tipe 2 memerlukan pengujian tambahan, termasuk fitur opsional seperti visibilitas tinggi dan model pemakaian terbalik yang dapat di pilih oleh produsen.

Produsen safety helmet harus memastikan produk mereka di uji sesuai dengan standar ANSI dengan mengirim sampel helm ke laboratorium independen yang memiliki peralatan khusus untuk mengevaluasi kinerjanya. ANSI mensyaratkan minimal 30 sampel untuk pengujian kinerja, dengan satu hingga 24 helm keras per pengujian. Jika ada pengujian opsional untuk model pemakaian terbalik, minimal 36 sampel harus di gunakan. Semua ini bertujuan untuk memastikan kepatuhan safety helmet terhadap standar keamanan yang ketat.

Pengujian Pengesahan Safety Helmet Tipe 1 atau Tipe 2

ANSI memiliki aturan pengujian ketat untuk mengesahkan safety helmet sebagai Tipe 1 atau Tipe 2. Ini juga mencakup pengujian fitur opsional. Berikut adalah ringkasan persyaratan pengujian safety helmet:

  • Kemudahan Terbakar (Flammability): Helm diuji dengan menggunakan api Bunsen selama lima detik. Jika helm masih terbakar lima detik setelah api dimatikan, maka gagal dalam uji kemudahan terbakar.
  • Transmisi Gaya (Force Transmission): Helm dikondisikan pada suhu panas (sekitar 49°C atau 120°F) dan suhu dingin (sekitar 18°C atau 0°F) untuk setidaknya dua jam. Kemudian, setiap helm di jatuhkan dari ketinggian tertentu pada kepala tiruan. Faktor-faktor seperti gaya tumbukan, kecepatan tumbukan, dan suhu pengujian di catat.

Penting untuk merujuk ke ANSI Z89.1-2014 untuk detail lengkap tentang persyaratan pengujian dan standar keamanan hard hat. Meskipun Canadian Standards Association (CSA) Industrial Protective Headwear, Z94.1 mirip dengan ANSI Z89.1, perbedaan utamanya terletak pada pengujian safety helmet. Namun, persetujuan dari satu organisasi tidak berarti otomatis memenuhi standar organisasi lainnya.

Grand88 Store mengutamakan keamanan dan kualitas produk yang di sediakan. Oleh karena itu, Grand88 Store dengan bangga menawarkan berbagai macam safety helmet yang telah memenuhi standar ketat yang ditetapkan oleh American National Standards Institute (ANSI). Kami yakin bahwa dengan menggunakan safety helmet dari Grand88 Store, pelanggan kami dapat bekerja dengan percaya diri dan aman, sesuai dengan pedoman keselamatan yang diakui secara internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya